"PROSES YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI"
Kelompok
:
AGUNG
PRAYUDHA (10112368)
ANDRIAN
ABDULLAH (10112844)
BRYAN EFNA (11112516)
FAJAR
ABDILAH (12112700)
MUHAMMAD
RIDWAN (14112819)
RACHMANANDA
BAYU (15112826)
SRI UTAMI (17112129)
YUDISTIRA
DWI (17112915)
___________________________________
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan
kepada Tuhan yang maha Esa atas rahmat dan bimbingan-Nya kami dapat menyusun
makalah ini.
Makalah ini merupakan panduan bagi para mahasiswa, untuk
belajar dan mempelajari lebih lanjut tentang Teori Organisasi Umum ini.
Yang bertujuan dapat menumbuhkan proses belajar mandiri, agar kreativitas dan
penguasaan materi pelajaran optimal sesuai dengan yang di harapkan.
Dengan adanya makalah ini di harapkan dapat membantu mahasiswa dalam
mengetahui tentang bagaimana pengaruh pengambilan keputusan didalam organisasi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa menjadi sahabat dalam
belajar untuk meraih prestasi yang gemilang. Kritik dan saran dari bapak/ ibu
dan juga teman-teman tetap kami harapkan guna perbaikan dan penyempurnaan untuk
belajar ke depan.
Depok, 10 Oktober 2013
penyusun
_________________________________________________________________
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Rumusan masalah
1.3
Tujuan penulisan
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Pengambilan
Keputusan
2.2
Proses Pengambilan
keputusan
2.3
Model-model & Teknik-teknik Pengambilan keputusan
2.4
Studi Kasus
BAB
III PENUTUP
3.1
Kesimpulan
3.2
Daftar Pustaka
_________________________________________________________________
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pada
dasarnya pengertian organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi dalam arti statis (sebagai sesuatu yang tidak bergerak/diam),
dan organisasi dalam arti dinamis
(organisme sebagai suatu organ yang hidup, suatu organisme yang dinamis/proses
kerjasama antara orang-orang yang tergabung dalam suatu wadah tertentu untuk
mencapai tujuan bersama seperti yang telah ditetapkan secara bersama pula,
Didalam sebuah organisasi diperlukan pengambilan keputusan untuk kepentingan
tujuan organisasi tersebut.
Pengambilan keputusan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi individu
maupun organisasi. Mengambil keputusan kadang-kadang mudah tetapi lebih sering
sulit sekali. Kemudahan atau kesulitan mengambil keputusan tergantung pada
banyaknya alternatif yang tersedia. Semakin banyak alternatif yang tersedia,
kita akan semakin sulit dalam mengambil keputusan. Keputusan yang diambil
memiliki tinkat yang berbeda-beda. Ada keputusan yang tidak terlalu berpengaruh
terhadap organisasi, tetapi ada keputusan yang dapat menentukan kelangsungan
hidup organisasi. Oleh karena itu, hendaknya mengambil keputusan dengan
hati-hati dan bijaksana.
1.2 Rumusan
Masalah
1.
Apa itu pengertian pengambilan keputusan?
2.
Bagaimana proses pengambilan keputusan?
3.
Bagaimana teknik-teknik pengambilan keputusan
1.3 Tujuan Penulisan
Dalam sebuah penulisan dibutuhkan
sebuah keterangan yg dapat memuat tulisan tersebut, bukan hanya itu tetapi
penulisan sebuah makalah juga tidak melupakan apa tujuan dari sebuah makalah
tersebut dibuat. Oleh karena itu tujuan penulisan makalah proses pengambilan
keputusan didalam organisasi yaitu :
- Dapat meyebutkan beberapa
pendekatan yang dapat digunakan untuk membahas hubungan antara kekuasaan
dan pengaruh.
- Agar mahasiswa dapat
menjelaskan proses pengambilan keputusan.
- Dapat membedakan dua buah model
Fisher dalam proses pengambilan keputusan.
- Menyebutkan
teknik-teknik pengambilan keputusan
- Dan tidak hanya itu tujuan penulisan ini yaitu untuk memenuhi tugas teori organisasi umum(softskill)
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan.
Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan
alternative, pengambilan keputusan secara universal didefinisikan sebagai
pemilihan diantara berbagai alternative. Pengertian ini mencakup baik pembuatan
pilihan maupun pemecahan masalah. Dalam dataran teoritis, kita mengenal empat
metode pengambilan keputusan, yaitu
·
Kewenangan tanpa diskusi (authority rule without discussion)
·
Pendapat ahli (expert opinion)
·
Kewenangan setelah diskusi (authority rule after discussion)
·
Dan kesepakatan (consensus)
Pengertian pengambilan keputusan
telah dikemukakan oleh banyak ahli, diantaranya adalah :
- G. R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.
- Claude S. Goerge, Jr : Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara sejumlah alternatif.
- Horold dan Cyril O’Donnell : Mereka mengatakan bahwa pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
- P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta dan data, penelitian yang matang atas alternatif dan tindakan
Proses
pengambilan keputusan dalam organisasi ialah kumpulan yang terdiri dari
beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama, didalam organisasi rentan
terjadinya selisih pendapat begitu juga keputusan dalam mengambil sikap, dapat
diartikan cara organisasi dalam pengambilan keputusan
2.2 Proses pengambilan keputusan
Proses pengambilan keputusan
didefinisikan sebagai langkah yang diambil oleh pembuat keputusan untuk memilih
alternatif yang tersedia. Adapun langkah sistematis yang harus dilakukan dalam
proses pengambilan keputusan adalah sebgai berikut :
- Mengidentifikasi atau mengenali masalah yang dihadapi
- Mencari alternatif perusahaan bagi masalah yang
dihadapi
- Memilih alternatif yang paling efisien dan efektif
untuk memecahkan masalah
- Melaksanakan alternatif tersebut
- Mengevaluasi apakah alternatif yang dilaksanakan
berhasil dan sesuai dengan yang diharapkan.\
Berikut ini merupakan penjabaran
proses pengambilan keputusan. Langkah proses pengambilan keputusan ada 5, yaitu
identifikasi masalah, mencari alternatif pemecahan, pelaksanaan alternatif, dan
evaluasi :
i. Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan pada dasarnya
adalah proses pemecahan masalah yang menghalangi atau menghambat tercapainya
tujuan. Agar masalah dapat dipecahkan, terlebih dahulu harus dikenali apa
masalahnya.
ii. Mencari alternatif pemecahan
Setelah masalah dikenali maka dapat
dilakukan pencarian terhadap alternatif-alrternatif yang mungkin dapat
memecahkan masalah yang dihadapi. Dalam mencari alternatif hendaknya tidak
mamikirkan masalah efisiensi dan efektifitas. Yang terpenting adalah
mengumpulkan sebanyak-banyaknya alternatif. Setelah alternatif terkumpul,
barulah disusun berurutan dari yang paling diinginkan sampai yang tidak
diinginkan.
iii. Memilih alternatif
Setelah alternatif tersusun, barulah
dapat dilakukan pilihan alternatif yang dapat memberikan manfaat, dalam arti
dapat memecahkan masalah dengan cara yang paling efektif dan efisien. Sebelum
menjatuhkan pilihan pada sebuah alternatif, ajukan pertanyaan untuk tiap-tiap
alternatif.
iv. Pelaksanaan alternatif
Setelah alternatif dipilih, tibalah
saatnya melaksanakannya ke dalam bentuk tindakan. pelaksanaan harus sesuai
denga rencana, agar tujuan memecahkan masalh dapat tercapai.
v. Evaluasi
Setelah alternatif dilaksanakan,
bukan berarti proses pengambilan keputusan telah selesai. Pelaksanaan
alternatif harus terus diamati, apakah berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Bila langkah-langkah pelaksanaan telah dilakukan dengan benar tetapi hasil yang
dicapai tidak maksimal, sudah waktunya untuk mempertimbangkan kembali pemilihan
alternatif lainnya. Tidak maksimalnya hasil yang dicapai mungkin terjadi karena
pengaruh negatif potensial benar-benar terjadi, atau mungkin pengaruh negatif
yang tadinya tidak diperkirakan.
Menurut Mintzberg koleganya mengemukakan tentang
langkah-langkah pengambilan keputusan, yaitu: (1) Tahap identifikasi (2) Tahap pengembangan, dan (3) Tahap
seleksi. Dan definisnya sebagai berikut :
- Tahap identifikasi, di mana pengenalan masalah atau kesempatan muncul dan diagnosis dibuat Diketahui bahwa masalah yang berat mendapatkan diagnosis yang ekstensif dan sistematis, tep masalah yang sederhana tidak.
- Tahap pengembangan, di mana terdapat pencarian prosedur atau solusi standar yang ada as mendesain solusi yang baru. Diketahui bahwa proses desain merupakan proses pencarian d percobaan di mana pembuat keputusan hanya mempunyai ide solusi ideal yang tidak jelas.
- Tahap seleksi, di mana pilihan solusi dibuat. Ada tiga cara pembentukan seleksi: dengan penilainn pembuat keputusan, berdasarkan pengalaman atau intuisi, bukan analisis logis; dengan analisis alternatif yang logis dan sistematis; dan dengan tawar-menawar saat seleksi melibatkan kelompok pembuat keputusan dan semua manuver politik yang ada. Sekali keputusan diterima secara formal, otorisasi pun kemudian dibuat.
Langkah-langkah dalam proses
pengambilan keputusan:
Menurut Herbert A. Simon, Proses pengambilan keputusan pada hakekatnya terdiri atas tiga langkah utama, yaitu:
Menurut Herbert A. Simon, Proses pengambilan keputusan pada hakekatnya terdiri atas tiga langkah utama, yaitu:
• Kegiatan Intelijen
Menyangkut pencarian berbagai kondisi lingkungan yang diperlukan bagi keputusan.
• Kegiatan Desain
Tahap ini menyangkut pembuatan pengembangan dan penganalisaan berbagai rangkaian kegiatan yang mungkin dilakukan.
• Kegiatan Pemilihan
Pemilihan serangkaian kegiatan tertentu dari alternative yang tersedia.
Proses yang
mempengaruhi dalam pengambilan keputusan dalam organisasi yaitu :
1. Adanya pengaruh tekanan dari luar
Adanya
pengaruh tekanan dari luar merupakan suatu proses yang dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan, dikarenakan proses cepat atau lambatnya
pembuat keputusan tergantung dari banyaknya tekanan diterima. Kadang pembuat
keputusan ragu-ragu dalam menentukan, namun adanya pengaruh tekanan dari luar
dapat mempercepat keputusan yang diambil. Hal ini dikarenakan tidak adnaya
ketegasan dari pemimpin organisasi dalam penyelesaian masalah.
2. Adanya pengaruh kebiasaan lama atau sifat-sifat pribadi
Faktor sifat yang baik maupun tidak baik yang ada dalam diri seorang pembuat
keputusan, merupakan hal yang dapat mempengaruhi keputusannya tersebut . Dalam
hal ini seorang pembuat keputusan akan terbiasa dengan sifat pribadinya. Hal
ini dapat dilihat dari sisi kepribadian seorang pemimpin, bagaimana dia
mengambil sebuah keputusan dalam mengahadapi masalah. Tentunya seorang oemimpin
organisasi harus bijaksana dalam bersikap ketika ada masalah dan mengambil
keputusan.
3. Pengaruh dari kelompok lain Kelompok lain
juga dapat mempengaruhi suatu keputusan dikarenakan kelompok
atau organisasi tersebut mempunyai keputusan yang dapat dipertimbangkan oleh
pemimpin organisasi lain dalam menyikapi masalah dan pengaruh kelompok lain ini
juga dapat menjatuhkan organisasi serta mementingkan kepentingan kelompok
tersebut.
4. Faktor pengalaman
Faktor
pengalaman seorang pembuat keputusan adalah hal yang sangat penting, karena
banyaknya pengalaman orang tersebut maka ia akan berani dalam menentukan
keputusan. Hal ini juga berkaitan terhadap keahlian yang dimiliki oleh pemimpin
atau anggota karena pengalaman yang pernah dialaminya
Jenis keputusan dalam sebuah
organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu yang diperlukan untuk
mengambil keputusan tersebut, bagian mana organisasi harus dapat melibatkan
dalam mengambil keputusan dan pada bagian organisasi mana keputusan tersebut
difokuskan.
Secara garis besar jenis keputusan
terbagi menjadi dua bagian yaitu :
A. Keputusan Rutin
Keputusan Rutin adalah Keputusan
yang sifatnya rutin dan berulang-ulang serta biasanya telah dikembangkan untuk
mengendalikannya.
B. Keputusan tidak Rutin
Keputusan tidak Rutin adalah
Keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin.
Tujuan Pengambilan Keputusan
- Tujuan yang bersifat tunggal.
Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal terjadi apabila
keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah, artinya bahwa
sekali diputuskan, tidak ada kaitannya dengan masalah lain
- Tujuan yang bersifat
ganda. Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat ganda terjadi apabila
keputusan yang dihasilkan menyangkut lebih dari satu masalah, artinya
keputusan yang diambil itu sekaligus memecahkan dua (atau lebih) masalah
yang bersifat kontradiktif atau yang bersifat tidak kontradiktif.
2.3 Model-model & Teknik-teknik Pengambilan
keputusan
Model model pengambilan keputusan
ada dua yaitu :
A. Model Perilaku Pengambilan keputusan
- Model Ekonomi yang dikemukakan oleh ahli ekonomi klasik dimana keputusan orang itu rasional, yaitu berusaha mendapatkan keuntungan marginal sama dengan biaya marginal atau untuk memperoleh keuntungan maksimum.
- Model Manusia Administrasi Dikemukan oleh Herbert A. Simon dimana lebih berprinsip orang tidak menginginkan maksimalisasi tetapi cukup keuntungan yang memuaskan
- Model Manusia Mobicentrik Dikemukakan oleh Jennings, dimana perubahan merupakan nilai utama sehingga orang harus selalu bergerak bebas mengambil keputusan
- Model Manusia Organisasi Dikemukakan oleh W.F. Whyte, model ini lebih mengedepankan sifat setia dan penuh kerjasama dalam pengambilan keputusan
- Model Pengusaha Baru Dikemukakan oleh Wright Mills menekankan pada sifat kompetitif
- Model Sosial Dikemukakan oleh Freud Veblen dimana menurutnya orang sering tidak rasional dalam mengambil keputusan diliputi perasaan emosi dan situsai dibawah sadar.
B. Model
Preskriptif dan Deskriptif
Fisher mengemukakan bahwa pada
hakekatnya ada 2 model pengambilan keputusan, yaitu:
- Model Preskriptif
Pemberian resep
perbaikan, model ini menerangkan bagaimana kelompok seharusnya mengambil
keputusan.
- Model Deskriptif Model ini menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu.
Teknik-teknik Pengambilan Keputusan :
A. Teknik Kreatif
- Brainstorming
- Synectics
Didasarkan pada asumsi bahwa proses kreatif dapat dijabarkan dan diajarkan,
dimaksudkan untuk meningktakan keluaran (output) kreatif individual dan
kelompok
B. Teknik Partisipatif
Individu atau kelompok
dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.
- Teknik Modern
- Teknik Delphi
Proses delphi adalah suatu teknik yang memacu kreativitas
dengan menggunakan pertimbangan berdasarkan gagasan orang lain untuk mencapai
konsensus, merupakan suatu bahasa pemrograman yang menggunakan visualisasi sama
seperti bahasa pemrograman Visual Basic ( VB )Metode delphi merupakan metode
yang menyelaraskan proses komunikasi suatu grup sehingga dicapai proses yang
efektif dalam mendapatkan solusi masalah yang kompleks.
- Teknik Kelompok Nominal
Keputusan kelompok Nominal adalah jumlah matematis dari seluruh
suara masing-masing individu teknik ini juga
sangat berguna terutama sekali bila sebuah isu merupakan isu yang
controversial. Pengambilan keputusan dengan kelompok nominal adalah suatu
teknik untuk mengambil keputusan dengan menyertakan peran serta dari anggota
kelompok organisasi dimana anggota-anggotanya bertemu dan bertatap muka untuk
mengumpulkan pertimbangan mereka dalam suatu cara yang sistematik tetapi tidak
ketergantungan. Teknik ini lebih menekankan pada pengumpulan pandangan dan
penilaian personal dalam suasana ketidakpastian pada inti persoalan lalu
mencari jalan keluar yang terbaik, Keputusan
kelompok nominal didasarkan pada penilaian matematis dari voting.
Contoh kasus :
Didalam
sebuah organisasi/perusahaan terdapat manajemen pemasaran, manajer pemasaran
tau bagaimana produk yang perusahaan miliki target pencapaian yang harus
terpenuhi oleh karena itu manajer pemasaran harus bisa tepat dalam memasarkan
produknya. Manajer pemasaran harus tau pangsa pasar diluar bagaimana hal apa
yang banyak diminati oleh konsumen .
Banyak
keputusan yang harus diambil oleh seorang manajer pemasaran agar perusahaannya
dapat mendapatkan laba dan tidak mengalami kerugian karena salah dalam melihat
kondisi pangsa pasar dan minat konsumen. Setiap orang dapat membuat keputusan,
akan tetapi dampak keputusan yang ditimbulkan berbeda-beda. Ada yang sempit dan
ada pula yang luas ruang lingkup yang terkena dampak atau pengaruh tersebut
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan materi yang telah
kita cari dalam makalah ini dapat kami simpulkan bahwa pengambilan keputusan
adalah suatu tindakan yang sengaja, tidak secara kebetulan dan tidak boleh
sembarangan dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi suatu organisasi.
Dimana pengambilan keputusan ini ditanggung dan diputuskan oleh pimpinan
organisasi yang bersangkutan dan untuk menghasilkan keputusan yang baik itu
sangat dibutuhkan informasi yang lengkap mengenai permasalahan, inti masalah,
penyelesaian masalah, dan konsekuensi dari keputusan yang diambil.
3.2 Daftar
Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar