Minggu, 07 Juni 2015

Manny Pacquiao



Emmanuel "Manny" Dapidran Pacquiao "Pacman / PAC the MAN" merupakan petinju profesional dunia kelahiran filipina. Dia lahir di tahun 1978 di General Santos City, yang berada di bagian selatan Filipina. Pacquiao merupakan anak keempat dari enam bersaudara, dan usianya masih 12 tahun ketika kedua orang tuannya bercerai. Dua tahun setelah perceraiaan tersebut, Paquiao dikeluarkan dari sekolahnya karena tidak mampu membayar uang sekolah dan pindah ke Manila untuk mencari kehidupan yang lebih baik. 

Di Manila Pacquiao hidup dijalan, hingga akhirnya dia mulai untuk berlatih tinju dan menjadi anggota tinju amatir. Tiga tahun kemudian, dia memutuskan untuk mengejar karier sebagai seorang petinju profesional .

Pacquiao adalah seorang petinju kelas dunia yang telah berkecimpung di olahraga tersebut selama hampir 20 tahun. Sepanjang akhir tahun 2000-an, pria yang mendapat julukan “Pac-Man”menempati peringkat teratas untuk kelas welter dari World Boxing Organization. Selain itu dia juga dikenal sebagai presenter tv, aktor, seniman dan politisi. 

Dengan semua prestasi yang telah diraihnya, Manny Pacquiao tetap menjadi sosok yang ramah dan menjadikan perjuangan yang dia lakukan di masa lalu untuk mencapai kesuksesan. Terutama saat dia bercerita mengenai masa kecilnya. Pacquiao mengatakan “Aku ingat ketika kecil aku hanya makan sekali saja dan terkadang tidur dijalanan. Aku tidak akan melupakan semua itu dan hal tersebut yang menginspirasiku untuk tetap kuat dan membuat semua orang di negaraku memikirkan hal yang sama, yaitu untuk mendapatkan hal yang terbaik yang mereka inginkan. 

Pacquiao adalah duta merek pakaian olahraga ternama, bersama dengan tokoh olahraga dunia seperti Rafael Nadal, Michael Jordan danTiger Woods. Disamping ketenaran yang dia miliki kala itu, dia sekarang juga dikenal sebagai pemiliki dan pelatih dari Asosiasi Basket Filipina.
















Satu hal yang patut harus kita tiru dari Manny Pacquiao adalah kegigihannya untuk mencapai gelar juara, entah berapa kali dia gagal atau betapa pahitnya masa lalu yang harus dia alami. Kegigihannya terlihat lebih jelas lagi ketika dia memutuskan menjadi seorang anggota dewan dan duduk di kongres pada tahun 2007. 

Banyak orang beranggapan bahwa kemenangannya untuk menduduki kursi parlemen semata-mata karena ketenarannya saja. Mengapa apa orang yang mau memilih wakil rakyat yang merupakan mantan petinju yang bahkan tidak lulus SMU? Tiga tahun kemudian dia kembali menjadi anggota dewan untuk kedua kalinya tanpa harus bersusah payah mencuri hati rakyat Filipina.

Manny Pacquiao terus fokus dan belajar tentang bagaimana menjadi seorang anggota dean. Dengan komitmen yang tinggi untuk mengedepankan kebutuhan rakyatnya. Setelah semua hal tersebut, baginya “Tinju bukanlah persoalan perasaan. Namun tinju adalah tentang kinerja”.

Bersikap rendah hati, tetap fokus dan memiliki rasa profesionalisme. Beberapa hal tersebut yang bisa kita petik dari Manny Pacquiao.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar